Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung

Kamis, 20 Januari 2022
Translate :

Berita

Karantina Lampung Gelar Seminar Pemantauan, Analisa Risiko dan Monitoring Produk Hewan

Bandar Lampung - Serangkaian kegiatan pelaksanaan pemantauan hama penyakit hewan karantina (HPHK), Analisa Risiko (Anris) masuknya penyakit hewan asal luar negeri serta monitoring terhadap produk hewan tahun 2021 telah selesai dilakukan oleh Karantina Pertanian Lampung. Dengan mengundang instansi serta pihak terkait, hasil dari berbagai rangkaian tersebut dipaparkan dalam seminar. 

Digelar di Kantor Karantina Pertanian Lampung di Jalan Soekarno Hatta Km.20 Way Laga, Bandar Lampung, Selasa (09/11). Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan Wisnu Wasisa Putra turut menghadiri seminar secara langsung. Pemaparan hasil kali ini diikuti oleh Balai Veteriner Lampung, dinas peternakan yang membidangi kesehatan hewan provinsi dan kabupaten se Lampung. Para penggunajasa karantina juga turut diundang. 

Wisnu wasisa saat membuka acara memberikan apresiasi kepada Karantina Pertanian Lampung atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia juga berpesan untuk tetap meningkatkan sinergitas, selain menjaga negeri untuk mencegah masuknya HPHK, karantina juga berperan meningkatkan komoditas unggulan ekspor komoditas pertanian menuju pertanian maju, mandiri, dan modern.

Sementara itu Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muh.Jumadh mengatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki posisi geografis yang sangat strategis, yaitu sebagai gerbang utama Pulau Sumatera. Posisi strategis ini selain memberikan banyak implikasi positif terhadap prospek pembangunan ekonomi di Provinsi Lampung, termasuk subsektor peternakan maupun Kesehatan Hewan, juga memiliki dampak lain. Yaitu kemungkinan masuknya penyakit hewan, baik dari luar negeri maupun antar area.

"Hal ini menjadi tugas bersama, tidak hanya instansi pemerintah, namun pihak terkait lainya seperti dari tingkat akademisi hingga para stakeholder bidang peternakan dan kesehatan hewan. Pengawasan, pemantauan maupun analisa risiko kemungkinan masukanya penyakit tentu akan menjadi perhatian utama demi menjaga wilayah," ujarnya pula.

"Semoga hasil yang diperoleh ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan peraturan, petunjuk teknis maupun kebijakan lainnya dalam pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya penyakit hewan," harap Muh.Jumadh (HumasKarantinaLampung/Sur).


Bagikan Kiriman Ini :